Sabtu, 06 September 2008

tulang rusuk


pernahkah kalian jatuh cinta?
bagaimana rasanya??

rasanya indah banget...


maunya ketemu terus,

memperhatikan matanya

memperhatikan hidungnya

memperhatikan bibirnya

memperhatikan giginya

memperhatikan kerut-kerut di pinggir matanya...

mencium aroma keringatnya

merasakan hangatnya


ah indahnya

ehhmm

itu kalau sedang jatuh cinta

ketika perasaan itu hilang, terbang dibawa angin lalu, apa yang kau rasakan?


campur aduk tak keruan?

menangis?

curhat ke teman-teman?

berdoa lebih banyak?

berpuasa lebih sering?

mencari penggantinya?


masing-masing punya cara menghapus luka...

kupikir, setiap perempuan telah 'dituduh' mencuri satu tulang rusuk laki-laki.
dan,
perempuan itu harus mengembalikan tulang rusuk yang diambilnya,
meletakannya kembali di ruang kosong,
tepat didekat hati kekasihnya...

harus kuat


Oleh sebab itu jiwaku hancur dalam diriku;

hari-hari kesengsaraan mencekam aku.

pada waktu malam tulang-tulangku seperti digerogoti,

dan rasa nyeri yang menusuk tak kunjung berhenti..

Ia telah menghempaskan aku ke dalam lumpur,

dan aku sudah menyerupai debu dan abu.

Aku berseru minta tolong kepada-Mu, tetapi Engkau tidak menjawab;

aku berdiri menanti, tetapi Engkau tidak menghiraukan aku..
(Ayub 30:16-17+20)

Tuhan..

Jika aku terbang dengan sayap fajar dan membuat kediaman di ujung laut,

juga tangan kanan-Mu lah yang menuntun aku...









love

cerita ini ku dapat dari milis seorang teman, Palupi..
Kisah yang menyentuh...
Kalau di Batak, istilahnya saur-matua, sari-matua..


Ada sebuah kisah cinta yang menakjubkan dari China yang baru beredar belakangan ini dan mengharukan dunia. Cerita mengenai seorang pria dan wanita yang lebih tua yang kabur dari desa mereka dan saling mencintai dengan tenang lebih dari setengah abad.


Pria China berusia lebih dari 70 tahun yang telah membuat dengan tangannya sendiri lebih dari 6,000 anak tangga di gunung untuk istrinya yang berusia 80 tahun telah meninggal di rumah gua buatan mereka setelah tinggal di sana lebih dari 50 tahun.

50 tahun lalu, Liu Guo Jiang, seorang pemuda berusia 19 tahun, jatuh cinta pada seorang janda beranak satu berusia 29 tahun bernama Xu Chaoqin..


Tak jauh berbeda dengan kisah roman Shakespeare's Romeo dan Juliet, teman serta kenalan mengkritik hubungan mereka karena perbedaan usia dan juga Xu telah mempunyai anak.


Waktu itu, seorang pria mencintai wanita yang lebih tua adalah hal yang tak bisa diterima dan immoral. Untuk menghindari gossip dan ancaman terhadap hubungan mereka, pasangan itu memutuskan untuk melarikan diri dan hidup di gua di Jian Gjin di Southern ChongQing Municipality.

Pada awalnya, hidup begitu sulit karena mereka tak punya apa-apa, tak ada listrik dan makanan. Mereka harus makan rumput dan akar yang mereka temukan di gunung, dan Liu membuat lampu kerosin untuk menerangi rumah mereka.


Xu merasa ia telah mengikat Liu dan berulang kali menanyakan,'Apa kau menyesal?'

Dan Liu selalu menjawab, 'selama kita rajin, hidup kita akan membaik.'



Mulai tahun kedua hidup bersama di gunung, Liu mulai dan selama 50 tahun terus menerus membuat anak tangga dengan tangannya supaya istrinya bisa turun gunung dengan lebih mudah.


Separuh abad kemudian di tahun 2001, sekelompok petualang menjelajah hutan dan terkejut menemukan pasangan tua di sana dan lebih dari 6,000 anak tangga buatan tangan. Liu Ming Sheng, salah satu dari tujuh anak mereka berkata, 'orang tuaku saling mencintai, mereka telah hidup terpencil lebih dari 50 tahun dan tak pernah berpisah satu hari pun. Ia membuatkan anak tangga untuk ibu, meskipun ibu tidak sering-sering turun gunung.'


Pasangan itu telah hidup lebih dari 50 tahun sampai minggu lalu. Liu, yang telah berusia 72 tahun, setelah kembali dari bercocok tanam tiba-tiba pingsan. Xu duduk dan berdoa dengan suaminya saat suaminya meninggal dalam pelukannya. Liu begitu mencintai Xu sehingga orang-orang sulit untuk melepaskan pegangan tangannya pada istrinya bahkan setelah ia meninggal.


'Kau berjanji akan menjagaku, kau akan bersamaku sampai aku mati. Sekarang kau pergi mendahuluiku. Bagaimana mungkin aku hidup tanpamu? '

Xu melewati hari-hari dengan membisikkan kata-kata ini setiap hari dan menyentuh peninggalan suaminya dengan wajah yang penuh air mata..

;

Pada tahun 2006, kisah mereka menjadi salah satu dari 10 kisah cinta terbaik dari China , yang dikumpulkan oleh Chinese Women Weekly. Pemerintah local memutuskan untuk merawat Tangga cinta dan tempat yang mereka tinggali sebagai museum, supaya kisah cinta ini bisa hidup selamanya.